Fenomena Langit Pada Desember 2020, Sebagai Penutup Akhir Tahun

Advertisement

Kejadian langit yang berbeda setiap tahunnya akan selalu menghiasi angkasa. Tentunya penghujung tahun ini akan ada fenomena langit pada Desember 2020, sebagai penutup akhir tahun yang sempurna. Yuk simak penjelasan tiap fenomenanya.

1. Hujan Meteor Geminid

hujan meteor
Ilustrasi Hujan Meteor Geminid via pexels Neale LaSalle

150 bintang jatuh akan hadir di langit pada Minggu 13-14 Desember 2020 dini hari. Fenomena ini berlangsung ketika bumi melewati aliran debu dan puing-puing yang ditinggalkan oleh asteroid.

Hujan meteor biasanya disebabkan oleh komet tetapi Geminid berbeda, bintang jatuh yang dihasilkan akan berwarna kuning, biru, merah dan hijau. Pergerakannya juga lambat di langit malam. Jadi akan lebih mudah dikenali daripada bintang jatuh lainnya.

Geminid mulai bisa disaksikan setelah rasi bintang Gemini terbit pada 19.58 WIB, rasi bintang berada di arah timur laut. Waktu terbaik untuk mengamati puncak hujan meteor Geminid adalah pukul 02.00 WIB. Karena pada saat itu titik arah datangnya meteor berada pada titik tertinggi langit.

2. Gerhana Matahari

gerhana matahari
Ilustrasi Gerhana Matahari via pexels Drew Rae

Gerhana matahari total akan terjadi pada 14 Desember 2020, akan melintasi lautan Pasifik hingga Atlantik. Sayangnya, gerhana matahari total ini tidak bisa Teman Traveler amati di Indonesia hanya dapat disaksikan di sebagian Amerika Selatan dan Afrika.

Area jalur totalitas seperti Pucon di distrik Danau Chili dan Patagonia utara dilintasi bayangan bulan selama 2 menit 9 detik. Pada lokasi ini tadinya merupakan sorotan perjalanan para pemburu gerhana internasional, akibat pandemi kini telah dibatalkan.

3. Kissing Planet

ilustrasi jupiter saturnus terlihat
Ilustrasi Planet Terlihat via pexels attila

Jupiter dan Saturnus akan berdekatan dengan jarak hanya 0 derajat pada 21 Desember 2020, kedua planet ini akan terpisah sejauh 6 menit. Busur satu sama lain akan tampak seperti satu bintang tunggal yang bercahaya terang.

Kejadian langka ini akibat pergerakan lambat Jupiter dan Saturnus dalam melintasi langit. Mengingat Jupiter lebih cepat dalam mengitari Matahari, planet raksasa ini akan menyusul Saturnus.

Kemudian menyebabkan konjungsi, hanya terjadi rata-rata setiap 19,6 tahun sekali. Fenomena ini bisa Teman Traveler lihat sekitar pukul 18.20 WIB di atas ufuk barat dan tenggelam menuju cakrawala pada pukul 20.14 WIB.

4. Bulan Purnama Oak Moon

full moon oak moon
Ilustrasi Bulan Purnama via pexels David Besh

Penghujung tahun ini akan ditutup dengan fenomena bulan purnama pada 30 Desember 2020, disebut dengan oak moon. Bulan akan terbit sekitar 1 jam kemudian setiap hari pada malam-malam setelah 30 Desember.

Pada fase bulan penuh ini, jarak bulan dari Bumi akan sejauh 401.000 km. Fase bulan purnama akan terjadi pada pukul 10.28 WIB, kondisi belum terlihat di langit. Namun pengamat di Indonesia masih bisa melihat bulan terbit ketika matahari tenggelam.

Demikian penjelasan fenomena langit pada Desember 2020, Jangan lupa untuk mengamatinya Teman Traveler.

Advertisement
Tags
Bulan Purnama Fenomena langit 2020 Fenomena langit Desember 2020 Hujan Meteor Geminid Travelingyuk
Share