Menjelajah Gunung Merbabu dengan Pesona Sabana yang Dimilikinya

Advertisement
Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Merapi (c) Maulana Adieb/Travelingyuk

Merbabu mempunyai daya tarik yang sangat tinggi bagi pendaki. Merbabu adalah gunung terindah di Jawa Tengah. Melihat sabananya yang hijau, gagahnya merapi yang terselimuti awan, serta kadang menemukan monyet yang berpindah dari ranting ke ranting akan menjadi pemandangan selama perjalanan. Ada berbagai jalir perndakian, salah satunya melalui Suwanting.

Jalur suwanting merupakan jalur yang dapat membuat pendaki ingin sekali gantung carier. Beberapa orang berpendapat bahwa memang jalur ini terbilang sangat ekstrem. Ada yang bilang kalau jalur ini akan mempertemukan lutut dengan dagu. Jika Teman Traveler penasaran terhadap review yang muncul soal jalur suwanting.

Melakukan Packing

Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Kabut (c) Maulana Adieb/Travelingyuk

Packing adalah hal terpenting bagi Teman Traveler yang hendak bepergian atau melakukan pendakian. Biasanya orang-orang sangat malas melakukan kegiatan ini. Namun, packing adalah dasar yang harus Teman Traveler lakukan sebelum bepergian apalagi mendaki.

Jika termasuk dalam pendaki yang malas masak, Teman Traveler bisa membawa logistik seadanya yang bisa menampung perut selama melakukan pendakian 2 hari kedepan. Makanan yang bisa Teman Traveler bawa seperti mie instant, roti, susu kental manis, biskuit, cemilan, kopi, dan beberapa air putih.

Untuk menghemat biaya, Teman Traveler juga bisa membawa botol kosong untuk diisi air di basecamp dan air tersebut dapat digunakan untuk memasak. Suwanting menyediakan beberapa mata air di jalur pendakiannya, hal itu akan membuat Teman Traveler nyaman untuk membuat kopi. Peralatan yang lainnya seperti tenda, matras, dan lain-lain tentu sangat penting untuk diperhatikan. Tidak lupa juga untuk membawa senter dan jas ujan yang merupakan hal yang sering terlupakan.  

Perjalanan ke Basecamp

Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Jalur Pendakian (c) Maulana Adieb/Travelingyuk

Jika Teman Traveler berangkat dari Semarang menuju basecamp bisa menggunakan alat transportasi motor. Perjalanan tersebut memakan sekitar 3 jam perjalanan. Basecamp Suwanting terletak di dekat Ketep Pass yang berada di Kabupaten Magelang. Bila menggunakan kendaraan roda dua, Teman Traveler bisa menuju ke arah ketep pass kemudian nanti di sekitar ada plang hijau yang akan menuntun Teman Traveler ke arah Basecamp Suwanting.

Suwanting merupakan nama Dusun yang ada di daerah setempat. Di sekitar basecamp suwanting ada tempat wisata alam seperti ketep pass, top selfie hutan pinus kragilan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Teman Traveler yang jalan dari Semarang bisa melewati daerah Kopeng, Salatiga. Sesampainya di basecamp sekitar jam 19:00 jika berangkat sekitar jam 16:00 dari Semarang. Teman Traveler bisa langsung packing ulang serta registrasi di pengelola basecamp suwanting. Biaya registrasinya cukup mahal, satu orang membayar Rp17.500, dan itu belum termasuk biaya parkir.

Melakukan Pendakian

Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Lautan Awan (c) Maulana Adieb/Travelingyuk

Jam menunjukkan pukul 20:00, Teman Traveler bisa memulai pendakian. Jalur dari basecamp menuju pos 1 terbilang masih normal. Keluar dari basecamp Teman Traveler akan disuguhi jalanan aspal yang lumayan menanjak dan disebelah kiri ada kebun-kebun milik warga. Sementara sebelah kanan terpampang langsung pemandangan merbabu dan jurang ke bawah.

Setelah melewati jalanan aspal yang cukup terjal, Teman Traveler akan mendapati gerbang pendakian suwanting. Dari gerbang pendakian menuju pos 1 jalur masih dikerumuni oleh pohon-pohon sehingga cukup asri apabila melakukan pendakian pada siang hari. Sesampainya di pos 1, Teman Traveler bisa beristirahat sejenak karena dalam peta yang tertera, perjalanan menuju pos 2 cukup melelahkan. Pos 1 ini diberi nama Lembah Lempong. 

Setelah beristirahat dengan cukup, Teman Traveler bisa melanjutkan pendakian menuju pos 2 yang harus melewati 4 lembah yang berada di dalam peta yaiti Lembah Gosong, Lembah Cemoro, Lembah Ngrijan, dan Lembah Miloh. Jalur dari pos 1 ke pos 2 memang ekstrem. Tali yang disediakan pun cukup banyak karena terjalnya jalur yang harus dilalui.

Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Sabana yang Luas (c) Maulana Adieb/Travelingyuk

Jalan yang ditempuh dari pos 1 ke pos 2 cukup lama jika Teman Traveler banyak istirahat di sepanjang perjalanan. Sampai pos 2 sudah pukul 1 dini hari, Teman Traveler harus bergegas mendirikan tenda dan memasak makanan serta meminum kopi. Setelah itu lanjut tidur untuk kembali melakukan summit. Di pos 2 ini, Teman Traveler dapat mendirikan tenda namun lahannya tidak terlalu luas sehingga hanya beberapa tenda saja yang ada di pos ini.

Pagi pun menyapa dan mentari tak terlalu terlihat sehingga belum bisa menghangatkan tubuh. Namun, Teman Traveler akan mendapati pemandangan yang cukup bagus di pos 2, yakni terpampangnya gunung Sindoro Sumbing serta Merapi. Sembari memasak dan meminum kopi, Teman Traveler bisa berbincang-bincang hangat dengan sesama pendaki.

Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Di Atas Awan (c) Maulana Adieb/Travelingyuk

Setelah packing dan membawa logistik untuk summit, Teman Traveler bisa melanjutkan pendakian sekitar pukul 7 pagi. Tenda dan beberapa barang lainnya bisa Teman Traveler tinggalkan di pos 2. Sehingga Teman Traveler hanya membawa satu tas untuk menampung logistik hingga puncak. 

Mendaki di pagi hari merupakan suatu hal yang harus disyukuri. Menghirup udara yang sejuk, terkena sengatan matahari yang masih ramah, dan mendengarkan celotehan burung di sepanjang pendakian. Setelah pos 2 ada mata air yang ditempatkan di drigen warna biru dan dialiri oleh pipa. Mata air tersebut juga akan tersedia kembali sebelum pos 3.

Jalurnya memang cukup ekstrem, tanjakan terus menerus tanpa ada bonus sedikit pun. Namun tak terasa Teman Traveler sampai di pos mata air, sebentar lagi berarti berada di pos 3. Di situlah Teman Traveler istirahat untuk minum air dan bercengkrama. 

Sabana (c) Maulana Adieb/Travelingyuk

Lanjut mendaki, akhirnya Teman Traveler tiba di pos 3 yang memiliki lahan yang sangat luas sehingga tempat tersebut sangat ideal untuk mendirikan tempat tenda. Di samping kanan pos 3 sudah terlihat jelas Merapi yang begitu gagah dan sudah terlihat sabana walaupun hanya sedikit. Setelah pos ini, terlihat 3 sabana indah yang dimiliki oleh suwanting.

Dari pos 3 ke sabana 1 tidak terlalu lama, hanya memakan waktu setengah jam. Begitu sampai di sabana 1, semua tampak terlihat hijau! Merbabu akan membuat Teman Traveler terhipnotis setelah melewati jalur yang cukup terjal. Dari sabana 2, jika cuaca cerah Teman Traveler dapat melihat tower yang berada di jalur cunthel.

Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Puncak Truangulasi (c) Maulana Adieb/Travelingyuk

Yang istimewa dari suwanting adalah, jalur ini memiliki 3 puncak sabana yang membuat pendaki seringkali terkena php. Namun dibalik php tersebut, sabana merbabu via suwanting benar-benar memanjakan mata. Hingga akhirnya, tak terasa setelah menikmati hijaunya merbabu sampai juga di puncak triangulasi, puncak dimana akan Teman Traveler temui pertama kali saat melalui jalur suwanting.

Merbabu sendiri memiliki 3 puncak yaitu Puncak Syarif, Puncak Kentheng Songo, dan Puncak Triangulasi. Puncak Syarif dapat Teman Traveler temui lewat jalur Cunthel, Wekas dan Thekelan. Sementara Kentheng Songo dan Triangulasi, 2 puncak tersebut saling berdekatan sehingga apabila sempat
Teman Traveler dapat mengunjungi keduanya secara langsung. 

Demikian pengalaman pendakian yang bisa menjadi inspirasi Teman Traveler sebelum mulai mendaki. Jalur Suwanting bukanlah jalur yang recommended bagi Teman Traveler yang baru ingin mendaki merbabu pertama kali. Lebih baik mencoba Selo dulu atau yang lainnya. Selamat Mendaki Teman Traveler!

Advertisement
Tags
Gunung Merbabu mendaki gunung merbabu
Share