Menyapa Gunung Sumbing, Tertinggi Kedua di Jawa Tengah

Advertisement

Jawa Tengah dikenal punya banyak gunung dengan pemandangan apik. Tak heran jika provinsi ini lumayan populer di kalangan pendaki. Salah satu destinasi yang cukup jadi favorit adalah Gunung Sumbing.

Gunung Sumbing menawarkan jalur lumayan menantang, mengingat gunung ini juga tercatat sebagai gunung Indonesia tertinggi kedua di Jawa Tengah. Mari kita simak pengalaman kontributor Travelingyuk, Adieb Maulana, menaklukkan Puncak Sumbing berikut ini.

Perjalanan Menuju Gunung Sumbing

Malam hari, kami bersiap-siap memulai petualangan menuju ke Gunung Sumbing. Gunung yang terletak di perbatasan Temanggung dan Wonosobo ini memiliki ketinggian 3371 mdpl. Posisinya yang bersampingan dengan Gunung Sindoro membuat para pendaki kerap mengatakan dua gunung tersebut sebagai gunung kembar. Aku sendiri kadang masih susah membedakan antara Sumbing dan Sindoro.

Setelah selesai melakukan packing, kami berangkat dari Semarang dengan menggunakan motor sekitar pukul 20.00. Udara dingin yang menyerang tak mengurangi tekad kami mengarungi jalan menuju ke Basecamp Sumbing.

Tiba di Basecamp Sumbing

Pukul 23.00, kami tiba di Basecamp Sumbing via Garung. Lokasinya berada tak jauh dari Basecamp Sindoro via Kledung. Jika melewati jalan ini di siang hari, kalian bakal serasa diapit dua gunung. Sindoro di sisi kanan dan Sumbing di sisi kiri.

Kami lantas memutuskan beristirahat untuk melanjutkan pendakian keesokan harinya. Malam itu terasa begitu syahdu. Ketenangan bersuka rela hinggap dalam hatiku. Angin tak segan bertegur sapa dengan tiap pendaki. Mereka ada yang asyik tertawa, ada juga yang sesekali berbincang serius.

Aku sendiri tak ingin tidur lebih cepat malam itu. Selain udaranya memang cukup dingin, pemandangan sekitar juga cukup indah. Namun mengingat perjalanan pendakian menanti, aku pun bersiap-siap mejemput mimpi.

Pendakian Dimulai

Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Pemandangan di jalur pendakian (c) Adieb Maulana/Travelingyuk

Pukul 07:00, kami terbangun dari tidur. Kami lantas bersiap memulai perjalanan. Namun sebelum melangkahkan kaki menuju Puncak Sumbing, kami sarapan dulu agar tenaga terisi. Setelah semua siap, pendakian langsung kami mulai pagi itu.

Udara terbilang cukup bersahabat. Pemandangan yang begitu indah membuat kami sangat semangat menggapai Puncak Sumbing. Gunung Sindoro juga terlihat di belakang kami, nampak begitu indah.

Sama seperti di Sindoro, kalian sebenarnya bisa naik motor menuju Pos 1. Namun kala itu kami memilih jalan kaki agar bisa lebih akrab bercengkrama dengan alam. 

Petualangan Menuju Pos 3

Setelah melewati jalur yang lumayan menguras tenaga, kami akhirnya sampai di Pos 1. Perjalanan memakan waktu sekitar satu jam. Di sini kami beristirahat sebentar untuk mengisi tenaga. Sembari duduk, kami berbincang-bincang sejenak dengan kawan.

Setelah tenaga lumayan terisi, perjalanan kami lanjutkan menuju Pos 2. Jalurnya yang harus dilalui bisa dibilang sangat curam. Cukup menguras tenaga. Total kami membutuhkan waktu sekitar dua jam setengah sebelum akhirnya sampai di Pos 2.

Tanpa buang waktu, kami lantas melanjutkan perjalanan ke Pos 3 setelah beristirahat sebentar. Menurut salah seorang temanku yang sudah mendaki Sumbing, setelah Pos 2 bakal ada jalur yang terkenal kejam. Pendaki biasa menyebutnya dengan istilah jalur engkol-engkol-an.

Benar saja. Sesaat setelah memulai perjalanan, jalur tersebut terlihat jelas di depan mata dan memang sangat kejam. Apalagi kala itu kami melakukan pendakian saat hujan turun. Sungguh pengalaman yang luar biasa.

Meski cuaca kala itu sedang tidak bersahabat, kami tetap meneruskan perjalanan dengan penuh semangat. Akhirnya, kami sampai di Pos 3, tempat yang biasa digunakan pendaki untuk mendirikan tenda. Hujan kala itu masih cukup deras, hingga kami bergegas untuk segera merampungkan kemah. Begitu semua selesai, kami langsung masuk tenda dan beristirahat agar terhindar dari hipotermia.

Waktu menunjukkan pukul 17.30 ketika kami sampai di Pos 3. Hujan tampak tak kuasa berhenti kala itu. Kami hanya bisa berdiam di tenda, bermain kartu, menikmati kopi, sembari bercanda tawa. Setelah lelah, kami lantas beristirahat untuk mengumpulkan tenaga demi melanjutkan perjalanan keesokan hari. 

Pemandangan Luar Biasa

Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Cuaca cerah sajikan panorama apik (c) Adieb Maulana/Travelingyuk

Pukul 06.00, kami terbangun. Alhamdulillah cuaca di luar sungguh sangat berbeda dibanding kemarin. Meski anginnya tetap kencang, setidaknya Gunung Sindoro terlihat sangat jelas di depan mata. Pemandangan ini sungguh menghibur kami. Bahkan kegagahan Gunung Slamet pun nampak jelas dari sini Subhanallah

Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Berfoto sebelum melanjutkan pendakian (c) Adieb Maulana/Travelingyuk

Setelah puas menikmati pemandangan di sekitar Pos 3, perjalanan kembali kami lanjutkan. Kala itu waktu menunjukkan pukul 08.30. Dari sini kami akan bergerak menuju Pestan. 

Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Area Pestan (c) Adieb Maulana/Travelingyuk

Dari Pestan, perjalanan menuju puncak terus berlanjut. Sepanjang jalur pendakian, ada banyak sekali pemandangan indah yang wajib kami dokumentasikan. 

Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Berfoto dengan latar belakang pemandangan indah (c) Adieb Maulana/Travelingyuk

Menaklukkan Puncak Sumbing

Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Pemandangan dari puncak (c) Adieb Maulana/Travelingyuk

Setelah berjuang ekstra keras, kami akhirnya sampai di puncak. Susunan bebatuan di sini terlihat cukup mengerikan. Aku hanya berani duduk-duduk saja sembari menikmati keindahan sekitar. Memang sungguh indah ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.  Semua lelah yang kami rasakan selama mengarungi Gunung Sumbing serasa terbayar lunas.

Sumber foto : Dokumentasi Pribadi
Berfoto di sekitar Puncak Sumbing (c) Adieb Maulana/Travelingyuk

Bagaimana Teman Traveler, tertarik mengunjungi Gunung Sumbing? Retribusi di basecamp sekitar Rp15.000 per orang, sudah termasuk biaya parkir. Dengan harga begitu terjangkau kalian sudah bisa menikmati panorama di wisata Temanggung ini sepuasnya. Siap mendaki lagi?

Advertisement
Tags
Jawa Tengah kontributor Temanggung Travelingyuk wisata jawa tengah wisata temanggung
Share