Hutan Payau Cilacap, Wisata Mangrove Teduh di Pesisir Selatan Jawa

Advertisement

Sebagai kabupaten terluas di Jawa Tengah, Cilacap menyimpan potensi wisata yang tak bisa dipandang sebelah mata. Mulai wisata bahari di Pantai Teluk Penyu, wisata sejarah di Benteng Pendem, wisata perbukitan Gunung Srandil, hingga di Wisata Hutan Payau yang belakangan banyak berbenah.

Wisata Hutan Payau (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Dikelola Perum Perhutani KPH Banyumas Barat dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Cilacap, Wisata Hutan Payau sempat mati suri sejak 2012. Namun usai dibuka untuk wisata pada Desember 2015, kondisinya sudah jauh lebih terawat. Layak jadi destinasi wajib saat Teman Traveler berkunjung ke Cilacap.

Apa saja keseruan yang menanti di hutan mangrove pesisir selatan Jawa ini? Berikut ulasan lengkapnya!

Lokasi Sangat Mudah Dijangkau

Papan petunjuk wisata (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Terpisah jarak tak lebih dari enam kilometer dari Terminal Bus Cilacap, Teman Traveler bisa dengan mudah mencapai Wisata Hutan Payau. Lokasi tepatnya ada di Desa Beji Lor, Kelurahan Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap Utara. Hingga tulisan ini dibuat, belum ada kendaraan umum yang melayani trayek ke sini karena letaknya memang agak masuk ke wilayah pemukiman penduduk.

Jika Teman Traveler penasaran ingin berkunjung ke wisata Cilacap ini, kalian bisa menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi online. Agar tak tersesat, bisa gunakan aplikasi peta untuk mendapatkan petunjuk arah mendetail. Bakal langsung diarahkan ke gerbang masuk wisata.

Karena posisinya agak masuk ke pemukiman penduduk, akses dari jalan raya utama memang tidak terlalu luas. Namun, jalan menuju sini sudah diaspal halus. Takkan sulit dicapai, terutama jika Teman Traveler mengendarai mobil.

Area Parkir Kendaraan dan Loket Masuk

Pintu masuk kawasan wisata (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Sesampainya di gerbang masuk, Teman Traveler akan disambut gapura selamat datang. Lahan parkir di sini cukup luas. Dari sini, kalian sudah bisa merasakan teduhnya suasana hutan bakau. Meski cuaca sedang terik, angin sepoi-sepoi masih bisa dirasakan.

Loket tiket masuk ada di sisi kiri gerbang utama. Harga tiket dewasa dan anak-anak dipatok Rp11.500, terdiri dari retribusi sebesar Rp6.500 dan akses masuk beragam spot sebesar Rp5.000. Sekedar informasi, pengunjung di bawah usia 5 tahun tak dikenakan tiket masuk.

Menjelajah Rimbunnya Mangrove

Walking track di Hutan Payau (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Hutan mangrove seluas 10 hektar ini merupakan hutan pelindung bagi ekosistem di kawasan laguna Segara Anakan, danau air asin di pesisir pantai Cilacap. Kerapatan pohon mangrove di sini cukup tinggi.

Teman Traveler juga bisa melihat bagaimana kawasan hutan berbatasan langsung dengan persawahan warga, dengan menyusuri walking track yang sudah tersedia. Suasananya sangat teduh dan rindang. Kalian akan tetap merasa segar meski matahari sedang terik.

Ribuan pohon bakau (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Konon ada sekitar 15.000 jenis pohon di kawasan Hutan Payau, antara lain bakau bandul, bakau kacangan, api-api, dan tancang. Keberadaan hutan mangrove juga menjadi habitat nyaman bagi beragam biota laut; seperti ikan gelodok, ikan tanggal, ikan uca, dan udang pistol.

Aneka jenis burung turut hidup nyaman di antara lebatnya ranting pohon bakau. Selagi menyusuri walking track, Teman Traveler akan melihat banyak lubang kecil yang menjadi rumah bagi biota yuyu atau kepiting sawah.

Spot Foto Menarik

Jembatan warna-warni (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Di antara rimbunnya puluhan ribu akar bakau yang menyembul keluar tanah, Teman Traveler bisa menikmati berbagai pilihan spot menarik di kawasan ini. Beberapa memang terlihat agak kurang terawat, namun jika jeli mengambil angle, Teman Traveler tetap bisa asyik berswafoto di spot-spot tersebut. Selain rumah apung, masih ada jembatang layang, jembatan gantar sewu, dermaga cinta, saung-saung di tepi Segara Anakan, dan selfie deck.

Menuju area pemancingan (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Bagi Teman Traveler yang hobi memancing, bisa menyempatkan diri untuk menguji kemampuan di Hutan Payau. Dijamin bakal menyenangkan dan seru tentunya.

Teman Traveler juga bisa keliling naik perahu untuk melihat indahnya deretan ratusan pohon bakau. Tiketnya cukup murah, Rp10.000 untuk dewasa dan Rp5.000 untuk anak-anak. Seru banget, bukan?

Tips Berkunjung

View Segara Anakan dari jembatan layang (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Wisata Hutan Payau buka mulai pukul 08.00 hingga 17.00. Teman Traveler bisa datang sepagi mungkin atau sekalian menjelang sore jika ingin jalan-jalan nyaman, tanpa tersengat teriknya sinar matahari.

Meski demikian, datang saat siang bolong pun tak masalah. Teman Traveler dijamin bakal tetap merasa sejuk karena udara dan angin di sekitar area hutan mangrove sangat adem.

Warung makanan dan minuman (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Teman Traveler tidak perlu khawatir masalah logistik. Di Hutan Payau sudah ada warung-warung kecil yang menyediakan beragam makanan ringan dan aneka minuman dingin. Namun saat weekday, karena pengunjung tidak begitu banyak, hanya beberapa warung saja yang buka.

Dermaga untuk naik perahu (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Untuk merasakan suasana private, Teman Traveler bisa datang saat weekday. Kalian bisa puas menjelajah seluruh spot di kawasan Hutan Payau tanpa khawatir harus antre maupun berdesakan dengan pengunjung lain. Namun loket wisata perahu lebih sering tutup. Jadi, kemungkinan kalian takkan bisa menjajal berkeliling naik perahu.

Bagaimana, cukup menarik bukan berkunjung ke Hutan Payau Cilacap? Teman Traveler bisa datang ke sini dengan solo traveling maupun beramai-ramai bersama keluarga atau teman-teman. Yuk, berangkat!

Advertisement
Tags
Cilacap hutan payau Indonesia kontributor Travelingyuk wisata cilacap
Share