Istana Bala Kuning, Belajar Kepingan Sejarah Sumbawa

Advertisement

Travelingyuk mau mengajak Teman Traveler ke Sumbawa untuk belajar sejarah, nih. Sumbawa banyak sekali menyimpan kekayaan lho, baik itu kekayaan alam maupun kekayaan sejarah. Kali ini kita akan ngobrolin Istana Bala Kuning. Apa keistimewaannya? Yuk, kita cari tahu sama-sama. 

Sejarah Istana Bala Kuning

Gerbang istana via instagram/iwan_rahady

Istana Bala Kuning adalah kediaman pribadi Sultan Muhammad Kaharuddin III beserta keluarganya setelah melepas tahta hingga wafat. Bangunan dengan ornamen warna kuning itu kini ditempati oleh Sultan Muhammad Kaharuddin IV.

Istana ini dibangun di sebidang tanah yang berlokasi di samping Istana Bala Batu Ode yang dahulunya merupakan sawah milik sultan. Proses pembangunan istana ini memakan waktu satu tahun, mulai tahun 1941 hingga 1942.

Arsitektur Istana Bala Kuning

ruang induk istana via facebook

Istana kesultanan ini terdiri atas bangunan induk, keputrian, pavilion yang bersambung dengan ruang makan dan dapur, serta sebuah bangunan yang disebut Bale Belo (gudang). Di salah satu sudut rumah terlihat lampu hias yang merupakan pemberian petinggi Belanda kepada Sultan pada masa itu.  Adapun warna kuning yang mendominasi istana adalah lambang dari Kesultanan Sumbawa. 

Menyimpan Berbagai Barang Pusaka

Pusaka Istana via instagram/ariezakaria.az

Istana Bala Kuning juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda pusaka Kesultanan Sumbawa. Benda-benda pusaka ini berupa “Parewa Kamutar” (Lambang Kebesaran Kesultanan), “Parewa Tokal Adat Ode” (piranti upacara kesultanan), pakaian kebesaran dan singgasana, aneka keris, tombak, dan senjata pusaka lainnya. Ada juga berbagai jenis keramik kuno, piranti makan, foto-foto sejarah dan masih banyak lagi. Semua benda-benda pusaka tersebut terbuat dari emas dan perak lho.

Tidak hanya itu, di sini juga disimpan Al Quran tulisan tangan Muhammad Ibnu Abdullah Al Jawi yang dibuat pada sekitar tahun 1784. Al Qur’an ini berasal dari dinasti pemerintahan Sultan Harrunnurrasyid II (1770 – 1790) yang berlapiskan emas, perak dan perunggu serta dalam kondisi yang masih sangat baik.

Benda unik lainnya yang menjadi koleksi Istana adalah kelapa kembar yang ditemukan seorang penduduk saat Gunung Tambora meletus pada tahun 1815. Kelapa ini kemudian diserahkan kepada Sultan, dan dijadikan tempat koin dan uang. 

Menuju Istana Bala Kuning

Bangunan istana via facebook

Untuk mencapai lokasi Istana Bala Kuning tidaklah sulit karena letaknya yang berada di pusat kota, yakni sebelah timur taman kota dan wisma kota Sumbawa Besar. Berada di jalan Dr. Wahidin, Teman Traveler bisa mengunjungi istana ini dengan menggunakan kendaraan umum seperti angkutan kota, ojek maupun becak.  

Kalau Teman Traveler masih membutuhkan informasi mengenai Sumbawa, silakan mampir ke Yayasan Kesultanan Sumbawa. Terletak di samping Istana dan berfungsi sebagai pusat penyimpanan data kesultanan.

Supaya semakin paham dengan budaya Sumbawa di Indonesia, jangan lupa mampir ke istana ini saat kalian bertandang ke Sumbawa Besar ya. Mari cintai dan lestarikan budaya Indonesia, Teman Traveler. Setuju, kan?

Advertisement
Tags
Indonesia istana bala kuning Nusa Tenggara Barat Sumbawa wisata sumbawa
Share