Wisata Gerabah di Blitar, Belajar Langsung dari Tangan Ahlinya

Advertisement

Kuali tanah, cobek, souvenir adalah salah satu contoh dari beberapa gerabah yang sering kta jumpai bahkan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaan gerabah sendiri memang sempat terancam dengan kehadiran perkakas maupun souvernir plastik yang di anggap lebih tahan lama dan praktis.

Beberapa gerabah yang setelah finishing lukis (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Namun sebuah desa di Blitar yang sebagian besar penduduknya berpenghasilan sebagai pembuat gerabah perlahan mulai bangkit dengan membuat konsep desa wisata yang di inisiasi oleh warga demi keberlangsungan industri kecil di tempat itu sendiri.

Pengelolaan yang masih sederhana (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Wisata Edukasi Kampung Gerabah dimulai sejak 2010. Namun, sang anak yang kini meneruskan usaha gerabah milik orang tuanya, mulai memberikan perhatian serius pada tahun 2014. Dan kini kampung tersebut
sudah banyak dikenal wisatawan khususnya dari sekolah-sekolah baik
di dalam maupun luar kota Blitar yang ingin memberikan edukasi sekaligus berwisata kepada anak didiknya.

Pemerintah dalam waktu dekat akan membantu proses launching (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Berlokasi di dusun precet desa Plumpung Rejo kecamatan Kademangan kabupaten Blitar Kampung Gerabah ini terletak tidak jauh dari Kampung Coklat yang masih satu kecamatan. Saat saya mencari lokasi tempat ini sedikit mengalami kendala akan minimnya papan informasi keberadaan lokasi kampung gerabah walaupun sudah memakai bantuan petunjuk digital, sesekali saya bertanya ke penduduk setempat untuk memastikan
arahnya benar menuju kampung wisata tersebut.

Saat memasuki lokasi kurang dari 100 meter baru saya melihat sepanjang di depan rumah warga berjejer gerabah yang disusun rapi seperti baru saja dilakukan pengeringan cahaya matahari.

Vas bunga paling banyak dibuat di tempat ini (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Di rumah yang paling banyak men-display  gerabah itulah berlokasi Tempat Edukasi Gerabah yang berupa workshop menyatu sebagai area edukasi. Area workshop terdiri dari area display sekaligus tempat edukasi berupainformasi, area pembuatan lengkap dengan meja berputar, area pembakaran, serta area pewarnaan atau lukis.

Salah satu display gerabah (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Kampung Gerabah ini menurut Bpk Burhanudin selaku pemilik dan pengelola menyatakan bahwa pada hari normal aktif sekolah tempat wisatanya dalam satu minggu rata-rata menerima tamu dari kalangan sekolah maupun instansi pendidikan antara 4-5 group.

walaupun masih sederhana tapi tim mereka benar-benar sudah siap (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Kampung wisata ini memang memberikan keunikan pada pengunjung wisatanya yaitu mereka tidak hanya mendapatkan informasi tentang jenis gerabah dan material  gerabah tapi juga bisa praktek langsung mulai
dari nol membuat, membentuk dan melukis gerabah itu sendiri.

Menarik bukan (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk bisa
praktek langsung juga cukup murah mulai dari :

Paket I : Rp.
12.000,-/orang untuk mewarnai gerabah dan hasilnya boleh dibawa pulang

Paket II : Rp.
15.000,-/orang untuk belajar membuat gerabah

Paket III: Rp.
25.000,-/orang meliputi membuat dan melukis gerabah

Salah satu karya mentah (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Menurut pemilik untuk paket yang membuat gerabah, hsail pembuatan tidak bisa lansung di bawa pulang karena masih basah dan belum dilakukan proses pengeringan yaitu jemur dan pembakaran. Untuk pengelola mengganti nya dengan souvenir yang sudah jadi sebagai buah tangan.

Penasaran dengan meja putarnya kan (c) Mei Indriani/Travelingyuk

Dengan keramahan dan suasana yang menyenangkan dari pengelola Wisata Edukasi Kampung Gerabah ini sangat di sayangkan untuk dilewatkan jika berkunjung ke Blitar. Buah tangan yang unik dan pengalaman dengan praktek langsung membuat gerabah akan mengusik
rasa ingin tahu kita ketika sudah berada disini. Semoga lancar prakteknya.  

Advertisement
Tags
wisata blitar
Share