Liburan ke Bali tentu merupakan pilihan menarik untuk melepas penat. Pulau Dewata memang sudah lama dikenal dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya. Namun buat para pecinta kopi, bisa coba mampir ke Kedai Kopi Bhineka.
Kedai ini bisa dibilang sebagai tempat mangkalnya para pecandu kopi. Tempatnya cukup legendaris, sudah berusia tak kurang dari 70 tahun. Penasaran? Yuk, simak pengalaman saya ketika ngopi di Kedai Kopi Bhineka belum lama ini.
Eksis Sejak 1935
Kedai Kopi Bhineka atau Bhineka Djaja bukan nama asing bagi penikmat kopi di Bali. Toko yang sekaligus coffee shop ini sudah eksis sejak 1935. Alamatnya ada di Jalan Gadjah Mada no 80. Meski mendapat gempuran dari munculnya beragam kedai kopi kekinian, tempat ini terbukti bisa terus bertahan hingga sekarang.
Tempatnya tidak terlalu luas, sehingga aktivitas di dalamnya terkesan cukup padat. Mungkin kurang cocok buat Teman Traveler yang ingin ngopi dalam suasana tenang dan damai. Namun di sini kalian juga bisa membeli kopi merek ‘Kupu Kupu Bola Dunia’ yang sudah terkenal sebagai oleh-oleh.
Tak ubahnya manusia, kedai ini juga sudah lakukan ‘regenerasi’. Teman Traveler bisa temukan Bhineka Muda di Jalan Merdeka no 4, Denpasar dan Jalan Poso no 39, Sanur. Kedua tempat ini tawarkan space lebih luas dan khusus berfungsi sebagai tempat ngopi, sehingga kalian tidak bisa membeli biji kopi di sini.
Usung Konsep Tradisional
Saya sendiri sempat mampir ke Bhineka Muda yang ada di Denpasar. Tempatnya mengusung konsep tradisional, yang langsung terasa begitu masuk halaman. Terdapat meja bundar dengan kursi kayu, tampak teduh di bawah bayangan pohon rindang.
Sementara itu, pintu dan jendela kayunya dicat hijau hingga berikan tempo dulu. Di sini Teman Traveler juga bisa temukan aneka jajanan tradisional Bali yang belakangan makin sulit ditemukan.
Di Bhineka Muda Jalan Merdeka, kebanyakan pelanggan memilih menikmati ngopi di halaman kedai sambil berbincang lepas. Namun jika ingin menghindar dari asap rokok atau membawa anak kecil, Teman Traveler bisa pilih ruangan ber-AC yang tawarkan lebih banyak privasi.
banyak privasi.
Nuansa Modern di Sanur
Sementara itu cabang termuda Bhineka Djaja, Bhineka Muda Sanur, mengusung konsep lebih modern. Halamannya luas, sanggup menampung puluhan pengunjung.
Kedai ini juga merupakan satu-satunya cabang Bhineka yang memiliki dapur khusus untuk memasak makanan. Teman Traveler bisa pesan aneka menu makanan berat, jajanan Bali tradisional, atau snack modern macam french fries dan lainnya.
Berdekatan dengan Pantai Sanur, Teman Traveler bakal merasakan sensasi berbaur dengan wisatawan asing di sini. Datang dari latar belakang dan wilayah berbeda, semua pelanggan terbukti bisa kompak menikmati kopi yang sama. Hal ini membuktikan bahwa kopi adalah sesuatu yang universal, menyatukan, seolah menegaskan makna kata ‘bhineka’ yang diusung kedai ini.
Enak dan Terjangkau
Lantas kedai mana yang lebih enak? Menurut pengalaman saya pribadi, ketiganya sama enaknya. Semuanya sama-sama suguhkan racikan kopi Bali berkualitas dengan kekentalan dan tingkat keasaman pas. Tak hanya kopi hitam, di sini Teman Traveler juga bisa pesan menu lain seperti picollo dan cappucino.
Bagaimana soal harganya? Beberapa teman saya dari Jakarta sempat mampir ke sini dan terkejut melihat banderol yang dipasang. Menurut mereka terhitung ‘sangat murah’ jika dibanding dengan kopi berkualitas sama di ibu kota.
Hampir semua varian kopi dibanderol sekitar Rp20.000. Cukup terjangkau untuk sebuah racikan kopi istimewa. Harga ini juga berlaku di cabang Sanur, yang notabene berdekatan dengan kawasan wisata.
Itulah sedikit pengalaman saya ngopi di Kedai Kopi Bhineka, sebuah coffee shop legendaris asal Bali yang wajib dituju para penggemar kopi. Jika Teman Traveler sedang jalan-jalan menjelajah wisata Bali, tak ada salahnya luangkan waktu mampir ke sini.
