Tips Mendaki Gunung Saat Haid, Demi Liburan Nyaman

Advertisement

Terkadang jadwal haid bulan-bulan sebelumnya selalu tepat waktu sesuai siklus, bukan tidak mungkin di bulan berikutnya jadwal haid bisa datang tidak menentu. Nah, buat Teman Traveler yang suka mendaki gunung, berikut beberapa tips yang bisa Teman Traveler lakukan saat haid. Simak, ya!

img_0979_1jt.JPG
Tips mendaki gunung saat haid (c) Intan Deviana/Travelingyuk
img_1225_slT.JPG
Aktivitas mendaki gunung (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Cek Jadwal Haid dan Bawa “Perlengkapan” Haid

sanitary_napkins_2688294_1280_XCf.png
Ilustrasi pembalut via Pixabay

Sebelum memutuskan mendaki gunung, Teman Traveler wajib mengecek jadwal datangnya haid. Kalau ternyata jadwal mendaki tersebut berdekatan dengan siklus haid kamu, artinya kamu wajib membawa “perlengkapan” haid seperti pembalut atau tampon, kantong atau zip bag untuk menyimpan sampah, dan koran atau tisu.

Rutin Mengganti Pembalut

Mendaki gunung saat haid
Jangan malas mengganti pembalut (c) Nanda Pangawitan/Travelingyuk

Jika haid benar-benar datang di jalur pendakian, Teman Traveler wajib rutin menggantinya sebanyak 2-4 kali, tergantung pada banyak sedikitnya cairan haid, terutama saat berada di campsite dan menjelang waktu tidur.

Menghindari bocor samping atau belakang, sebaiknya gunakan bentuk pembalut bersayap dengan ukuran yang lebih panjang dan memiliki daya serap yang tinggi.

Ingat, meski di jalur pendakian, Teman Traveler nggak boleh malas mengganti pembalut karena merupakan sarang bakteri. Rutin mengganti pembalut juga akan menghindarkan kamu dari bocor samping atau belakang.

Bilas Daerah Kemaluan dengan Air

bottles_60479_1920_1L7.jpg
Ilustrasi air mineral via Pixabay

Saat mengganti pembalut, usahakan untuk tetap membilas bagian kemaluan dengan air mengalir meski hanya sedikit. Kalau persediaan air kamu atau tim hanya cukup untuk keperluan minum, kamu bisa mengakalinya dengan terlebih dulu membersihkannya dengan tisu. Baru kemudian membilasnya dengan air.

Mengurangi Bau Pembalut Bekas Pakai dan Cara Membuangnya

coffee_206142_1920_J0P.jpg
Ilustrasi bubuk kopi via Pixabay

Pembalut bekas pakai sepertinya bakal kesusahan untuk mencucinya saat sedang di gunung, Teman Traveler bisa menuangkan minyak telon atau bubuk kopi ke atas pembalut untuk menghilangkan bau tak sedap sebelum pembalut dibungkus. Setelah itu, lipat pembalut kemudian bungkus dengan koran atau tisu.

Masukkan ke dalam kantong atau zip bag, lalu simpan ke dalam carrier dan buang saat sudah turun dari gunung. Ingat, jangan pernah membuang pembalut di gunung, ya. Sampah apapun itu harus selalu Teman Traveler bawa turun kembali.

Mengubur Darah Haid

Mendaki gunung saat haid
Ilustrasi pembalut via Pexels

Saat Teman Traveler ingin buang air kecil saat haid, biasanya cairah haid bakal ikut keluar bersama air seni. Penting bagi kamu untuk menggali lubang di tanah saat akan buang air kecil, sehingga cairan haid yang turut mengucur bisa dikubur setelahnya. Hal ini akan mengurangi bau tak sedap dan menjaga gunung tetap “bersih”.

Mitos Seputar Haid di Gunung

Mendaki gunung saat haid
Selalu jaga kebersihan saat haid (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Tak dimungkiri kalau gunung adalah tempat suci dan sering terjadi hal-hal kasat mata. Jadi, saat Teman Traveler mendadak haid saat mendaki gunung, selalu ingat untuk menjaga kebersihan dengan cara-cara yang sudah disebutkan di atas. Kemudian, jaga pikiran kamu agar tidak kosong dan selalu permisi di setiap akan mengganti pembalut.

Mendaki gunung saat haid
Rutin olahraga sebelum mendaki gunung (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Nah, itulah beberapa tips yang bisa Teman Traveler lakukan jika mendadak haid saat sedang mendaki gunung. Hal terpenting dari semua itu, rutinlah berolahraga supaya kamu tetap fit dan terhindar dari rasa nyeri meski tiba-tiba kedatangan tamu bulanan. Semoga artikel ini bermanfaat!

Advertisement
Tags
Indonesia kontributor Mendaki Gunung Saat Haid tips dan inspirasi Travelingyuk
Share