Pasar Kebon Empring Bantul, Yuk Ngadem Ajak Keluarga

Advertisement

Siapa bilang pasar tradisional tak menarik dan terkesan kumuh? Lihat saja Pasar Tradisional Kebon Empring di Bantul. Meski memanfaatkan lahan di bawah rumpun bambu dan dekat aliran Kali Gawe, pasar ini tak lantas kontor atau tak tertata rapi.

Sebaliknya, Pasar Kebon Empring justru kelihatan bersih dan rindang. Yuk, Teman Traveler, kita intip bersama wisata Jogja yang baru setahun dibuka ini.

Jadi Destinasi Wisatawan  

Pasar berada di tengah rimbunnya bambu (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk

Wajar saja jika Pasar Kebon Empring lantas dikunjungi banyak wisatawan, baik lokal maupun luar kota. Suasana sekitarnya terasa adem semilir, bikin betah berlama-lama. Selama berada di sini, Teman Traveler bisa berwisata kuliner jadul sembari nikmati suasana ndeso nan alami.

Menurut Ediyana, wakil ketua pengelola pasar, sebelum jadi obyek wisata, pasar ini dulunya adalah tanah kosong terbengkalai. Perubahan lantas muncul menyusul robohnya jembatan Kali Gawe, yang menghubungkan Desa Bintaran dengan desa lainnya. Sebagai gantinya, warga lantas berinisiatif membangun jembatan gantung.

Di pintu masuk Pasar Kebon Empring (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk

Setelah selesai, jembatan tersebut ternyata menarik perhatian, bukan hanya warga sekitar, namun juga penduduk luar desa. Banyak yang antusias ingin berfoto dengan latar jembatan dan aliran Kali Gawe. Situasi tersebut lantas memancing munculnya ide untuk menyulap area sekitar menjadi tempat wisata unik.

Jembatan gantung (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk

Kawasan sekitar Kali Gawe sendiri banyak ditumbuhi pohon bambu. Hal tersebut lantas menginspirasi warga untuk mendirikan wisata alam dan kuliner bernama Pasar Kebon Empring. Dalam Bahasa Jawa, kata empring sendiri berarti bambu.    

Pasar Kebon Empring Bantul Tawarkan Suasana Tradisional

Suasana pasar (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk

Kesan nyaman, tentram, dan adem bakal langsung terasa begitu pertama masuk kawasan pasar. Apalagi warga sekitar menyambut dengan ramah sembari mengenakan pakaian tradisional.   

Destinasi satu ini memiliki sekitar 25 gerai. Semuanya diisi oleh warga Desa Bintaran Wetan. Rata-rata penjual di sini mengenakan baju kebaya dan jarik atau kain panjang. Kesan tradisional makin terasa dengan sentuhan topi caping ala orang desa. 

Jenang jadul (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk

Di area pasar yang lumayan luas ini, Teman Traveler bisa mencoba beragam kuliner tradisional seperti pecel, lotek, urap-urap, sate kere, dawet, jenang, tiwul, sego wader, es tebu, dan hidangan lainnya. Semua disajikan dengan cara sederhana ala desa.

Teh dengan gula batu (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk

Jenang misalnya, dihidangkan dalam wadah tanah liat atau gerabah. Demikian pula dengan pecel, alih-alih menggunakan piring justru beralaskan daun pisang. Teman Traveler juga bisa menjajal teh dengan gula batu khas Bantul. Rasanya tentu saja enak.

Rata-rata sajian di sini hanya dibandrol antara Rp5.000 hingga Rp10.000. Cukup terjangkau kan?

Fasilitas Lengkap Nan Memanjakan

Gazebo Pasar Kebon Empring Bantul (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk

Meski belum setahun dibuka, Pasar Kebon Empring menyediakan fasilitas lumayan lengkap. Ada gazebo, toilet, mushola, serta tempat parkir kendaraan roda dua dan empat. Pengunjung juga bisa duduk santai sembari menikmati aneka makanan di deretan kursi bambu.

Permainan Bakiak (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk

Sebagai salah satu destinasi wisata ramah keluarga, Kebon Empring juga memiliki sejumlah permainan tradisional. Sebut saja ayunan di bawah pohon bambu, egrang, serta bakiak. Semuanya bisa jadi sarana edukasi mengasyikkan bagi anak-anak zaman now. Cukup lengkap bukan?

Kalimat dalam Aksara dan Bahasa Jawa (c) Helga Christina/Travelingyuk

Uniknya lagi, semua petunjuk arah dan menu makanan di pasar ini menggunakan tulisan aksara Jawa. Bagi yang tidak paham, jangan khawatir. Pengelola juga mencantumkan keterangan dalam Bahasa Indonesia kok.

Tak Perlu Bayar Tiket

Salah satu view Kebon Empring (c) Erny Kusumawaty/Travelingyuk

Teman Traveler tak perlu membayar tiket masuk untuk sekedar mengunjungi destinasi yang buka mulai pukul 08.00 hingga 16.00 ini. Kalian hanya akan menemukan kotak di sejumlah sudut untuk memasukkan sumbangan sukarela. Dana yang terkumpul bakal digunakan untuk membantu pemeliharaan dan pengembangan wisata setempat. 

Bagaimana Teman Traveler, tertarik gak berkunjung ke Pasar Kebon Empring? Selain panorama alamnya oke, banyak kuliner Jogja yang juga mantap dan murah meriah. Yuk, segera merapat ke sini.

Advertisement
Tags
Bantul Jogja kontributor Travelingyuk wisata bantul wisata jogja
Share