Banyak kalangan pengusaha dan inovator menumpahkan ide kreatifnya dengan memanfaatkan bantaran kali atau sungai Comal di desanya, sebagai tempat untuk santai dengan dibuat taman bunga dan tempat ngopi yang nyaman. Bangaimana tidak, Bantaran Kali Comal tersebut disulap jadi tempat nongkrong, dengan bangunan kayu unik yang dinamakan Rumah Dupon.
Berawal dari lahan yang tidak terawat, sehingga timbul pemikiran untuk menjaga lingkungan sekitar kali, dengan memanfaatkan lahan dipinggir kali. Rumah dupon ini juga dikenal sebagai Pikaco atau pinggiran kali comal, yang teduh,nyaman dan adem.
Saat ini Pikaco yang berkonsep warung kopi sudah mulai dikenal bahkan ramai dikunjungi oleh warga, dan paling ramai pada hari libur. Karena berada dibantaran kali, tempat ngopi tersebut juga sangat adem dan asri, dengan pemandangan sungai yang alami dan suara aliran air yang gemericik. Lokasinya persis dibawah jembatan, yang merupakan perbatasan Desa Kecepit Kecamatan Randudongkal, dan Desa Wangkelang Kecamatan Moga.
Bantaran sungai ini memiliki lahan yang cukup luas dan sangat cocok dimanfaatkan sebagai tempat tongkrongan yang menyatu dengan alam. Banyak pengunjung yang merasa betah akan sejuknya angins epoi sepoi dengan kerindangan pohon besar yang memayungi kawasan bantaran sungai ini. Apalagi saat menikmati sore hari dengan secangkir kopi yang hangat.
Walaupun dibantaran kali namun karena terawat dengan baik dan dijaga kebersihanya, membuat tempat ini cocok untuk nongkrong dan bersantai menghabiskan waktu bersama teman teman sepulang kerja. Rasa penat dan jenuh akan kerjaan serasa hilang seketika.
Kafe ini tidak hanya mengandalkan keasrian alamnya saja. Kopi dan makanannya juga enak-enak. Harga makanan dan minuman di kafe ini cukup terjangkau. Harganya berkisar Rp. 5.000 hingga Rp. 30.000. Kamu tidak merogoh saku terlalu dalam untuk bisa menikmati ngopi dengan suasana alami. Pikaco wangkelang buka setiap harinya hingga tengah malam. Yaitu pukul 10.00 hingga pukul 23.00 WIB. Untuk hari Jumat bukanya dari pukul 13.00 WIB.
