Seminggu Jelajah Raja Ampat, Ini Wujud Serpihan Surga di Ujung Papua

Advertisement

Raja Ampat sudah lama dikenal dengan pesona keindahan bawah lautnya. Selain itu, masih ada  gugusan pulau-pulau kecil berbentuk jamur, bukit karst, dan lainnya. Tak heran jika banyak traveler memasukkan destinasi ini dalam bucketlist-nya.

Kawasan indah tersebut terletak di barat laut ‘kepala burung’ Papua, Papua Barat. Beberapa kali ke Raja Ampat tidak membuat kontributor Travelingyuk, Zulfikar Aleksandri, merasa bosan dengan destinasi yang masuk daftar sepuluh spot selam terbaik di Asia versi CNN ini. Tanpa banyak kata lagi, mari kita simak bersama penuturan Zulfikar.

1. Persiapan Menuju Raja Ampat

 

Terumbu karang dan taman bawah laut di homestay Nut Tonton, Misool
Terumbu karang dan taman bawah laut di homestay Nut Tonton, Misool (c) Zulfikar Aleksandri/Travelingyuk

Seperti trip Raja Ampat sebelumnya, pagi itu Zulfikar tiba pagi di Sorong. Penerbangan awal lebih cocok karena masih ada waktu untuk sarapan dan belanja sebelum menuju pelabuhan.

Misool dan Wayag adalah dua destinasi utama di Raja Ampat. Misool ada di kawasan selatan yang dekat dengan Maluku, sedangkan Wayag berada di utara, berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik.

Kapal Bahari Express dari Sorong ke Misool berangkat seminggu tiga kali, yaitu hari Senin, Rabu, dan Jumat. Harga tiketnya Rp 250.000 untuk kelas ekonomi, dengan fasilitas kursi per orang, AC, dan TV. Sementara untuk jadwal pulang, dari Misool ke Sorong tiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Sedangkan kapal dari Sorong ke Waisai untuk trip ke Wayag berangkat setiap hari jam sembilan pagi dan dua siang.

Di Misool, Zulfikar menginap di Nut Tonton Homestay, satu-satunya penginapan terapung dengan 12 kamar dan dua bungalow. Bagi Teman Traveler yang suka snorkeling, homestay ini sangat cocok karena bisa langsung nyebur dari depan kamar. Terumbu karangnya masih alami, banyak soft coral, karang meja, bintang laut, dan berbagai jenis ikan mulai dari napoleon, clownfish, sampai baby shark.

2. Wisata-wisata yang Dikunjungi

Batu karang berbentuk seperti pohon Natal di Balbuol, Misool
Batu karang berbentuk seperti pohon Natal di Balbuol, Misool (c) Zulfikar Aleksandri/Travelingyuk

Idealnya, perlu minimal empat hari tiga malam di Misool untuk jelajah tempat-tempat keren di sini. Hari pertama dan terakhir biasanya untuk transfer in-out saja. Untuk hari pertama, tempat-tempat yang bisa dikunjungi antara lain Namnol, Balbuol, Dafalen, Yapap, dan snorkeling di sekitar homestay. Sedangkan di hari kedua, kita bisa menuju Bukit Love, Goa Keramat, dan Danau Ubur-ubur. Urutan itinerary ini bisa berubah-ubah tergantung cuaca.

Pemandangan dari puncak Bukit Love, salah satu spot yang menjadi ikon Misool
Pemandangan dari puncak Bukit Love, salah ikon Misool (c) Zulfikar Aleksandri/Travelingyuk

Setelah empat hari di Misool, Zulfikar kembali ke Sorong untuk istirahat semalam dan membeli sejumlah keperluan sebelum menuju Wayag. Untuk akomodasi, banyak pilihan hotel di Sorong, mulai kelas melati dengan harga Rp 250 ribu per malam hingga hotel berbintang seperti Swiss-Belhotel, Fave Hotel, dan Mamberamo Hotel.

Wayag lebih ramai dikunjungi wisatawan dibandingkan Misool. Selain karena jaraknya yang lebih dekat, cuaca di kawasan tersebut juga cenderung lebih bersahabat. Ditambah lagi, ombaknya tidak terlalu besar. Infrastruktur, fasilitas, dan akomodasi di Wayag juga lebih memadai, bahkan sudah ada bandara Marinda di Waisai yang melayani penerbangan Raja Ampat – Sorong oleh maskapai Wings Air dan Susi Air.

Untuk menjelajah tempat-tempat keren di Wayag, pilihan terbaiknya adalah sewa speedboat dari Misool yang bisa muat sampai 18 orang. Spot pertama yang Zulfikar kunjungi dalam perjalanan ke Wayag adalah Sawandarek. Pulau ini cukup terkenal sebagai tempat konservasi terumbu karang sekaligus spot snorkeling, free dive, dan bermain kano di sekitar dermaga.

Setelah basah-basahan di Sawandarek, perjalanan berlanjut ke Pianemo, spot paling populer di Raja Ampat. Di sini ada dua lokasi view point, yaitu telaga bintang dan puncak Pianemo. Dari dua puncak bukit ini kita bisa menikmati pemandangan lautan biru kehijauan dengan pulau-pulau kecil di sekelilingnya yang menjadi pemandangan khas Raja Ampat.

Keindahan landscape Raja Ampat dari puncak Pianemo
Keindahan landscape Raja Ampat dari puncak Pianemo (c) Zulfikar Aleksandri/Travelingyuk

Hari kedua di Wayag, Zulfikar melanjutkan perjalanan ke puncak Wayag 1 dan Wayag 2. Jalur treking di kedua lokasi ini berbatu dan cukup terjal. Sebaiknya pakai sepatu atau sandal gunung serta sarung tangan sebagai pelindung. Rasa capek, lelah, dan panas karena terik matahari akan terbayar dengan pemandangan mengagumkan dari atas bukit. Puncaknya yang lebih tinggi dari Pianemo, wisatawan pun bisa menikmati pemandangan landscape Raja Ampat dengan lebih indah karena banyak bukit, pantai, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Pulau pasir timbul, ibarat pulau pribadi di tengah lautan biru Raja Ampat
Pulau pasir timbul Raja Ampat (c) Zulfikar Aleksandri/Travelingyuk

Pada hari terakhir di Wayag, dua tempat yang bisa dikunjungi sebelum kembali ke Sorong adalah Arborek dan pulau pasir timbul. Di Arborek terdapat desa percontohan pengelolaan wisata bahari Raja Ampat. Di pulau ini sudah ada taman baca anak-anak, sekolah dasar, gereja, dan sejumlah homestay. Sedangkan pulau pasir timbul berjarak sekitar satu jam dari Arborek. Sesuai namanya, pulau ini hanya bisa disinggahi saat air laut surut, dengan pantai yang landai dan memanjang ke tengah laut sebagai spot foto yang instagramable.

3. Waktu terbaik ke Raja Ampat

Rencanakan perjalananmu antara bulan November sampai April. Hindari periode Juni sampai Oktober karena ombak besar dan cuaca buruk, terutama Misool yang terkena dampak angin selatan. Bulan Mei adalah masa pancaroba, cuacanya sulit ditebak. Tak jarang tiba-tiba datang badai. Apabila terpaksa pergi ke Raja Ampat pada pertengahan tahun, Wayag bisa jadi alternatif karena cuaca yang relatif lebih bersahabat dibandingkan Misool.

4. Rute menuju Raja Ampat

Sorong merupakan pintu masuk Raja Ampat lewat jalur udara, laut, dan darat. Beberapa maskapai saat ini sudah melayani penerbangan langsung Jakarta – Sorong dengan harga normal tiket PP sekitar Rp 4 juta. Setelah tiba di Sorong, perjalanan dilanjutkan menuju Misool atau Wayag. Untuk ke Misool, satu-satunya alat transportasi adalah kapal laut, yaitu dengan kapal Bahari Express (penyeberangan selama 4 jam) atau ferry (8 sampai 9 jam).

Sedangkan untuk ke Wayag, saat ini sudah ada penerbangan dari Sorong ke Raja Ampat dengan maskapai Wings Air dan Susi Air, turun di Bandara Marinda Waisai. Apabila ingin menggunakan jalur laut, pilihannya adalah kapal Bahari Express atau sewa speedboat dari Sorong, dengan lama penyeberangan sekitar dua jam.

Speedboat berkapasitas maksimal 18 orang untuk explore Raja Ampat
Speedboat berkapasitas maksimal 18 orang untuk explore Raja Ampat (c) Zulfikar Aleksandri/Travelingyuk

5. Akomodasi di Misool dan Wayag

Di kawasan Misool, penginapan homestay berupa rumah penduduk sederhana ada di sekitar Pelabuhan Yelu. Tapi bagi yang ingin suasana lebih nyaman, ada semi resor di pinggir pantai atau di atas laut. Salah satu pilihannya adalah Nut Tonton, dengan tarif per malam mulai Rp400 ribu sampai Rp750 ribu rupiah, sudah termasuk makan tiga kali sehari.

Sedangkan untuk di Wayag, banyak pilihan penginapan di Waisai dengan harga mulai Rp200 ribu per malam untuk dua orang. Bila ingin suasana pulau dan pantai, pilihannya adalah resor di Waigeo, Mansuar, Kabui, dan Salio. Harga penginapan per malamnya mulai dari Rp350 ribu sampai Rp650 ribu per orang, sudah termasuk makan tiga kali sehari.

6. Oleh-oleh dari Raja Ampat

Pada beberapa lokasi di Wayag seperti di Pianemo, Arborek, dan Waisai, kita bisa menemui penjual souvenir kerajinan Papua seperti tas, gantungan kunci, dan kaos. Apabila ingin mencari oleh-oleh yang lebih lengkap, tentunya ada di Sorong. Beberapa oleh-oleh yang banyak diburu wisatawan diantaranya kerajinan tangan, batik, kopi Papua, hingga roti abon gulung dan keripik keladi khas Sorong.

7. Kuliner di Raja Ampat

Misool dan Wayag merupakan daerah penghasil ikan terbesar di Raja Ampat. Hasil tangkapan ikan di sini pun dijamin segar karena baru ditangkap pada siang atau sore hari, sebelum dimasak untuk makan malam. Penggemar seafood bakal dimanjakan dengan berbagai olahan ikan bakar mulai dari kerapu, kakap merah, barakuda, dan beberapa jenis ikan konsumsi lainnya. Tak ketinggalan kepiting kenari dan lobster. Kita juga bisa request papeda, makanan khas Papua yang terbuat dari sagu.

Pilih waktu dengan cuaca terbaik di Raja Ampat untuk mendapatkan view keren seperti ini
Pilih waktu tepat untuk mendapatkan view keren di Raja Ampat (c) Zulfikar Aleksandri/Travelingyuk

8. Tips Sebelum liburan ke Raja Ampat

• Setiap traveler wajib membeli pin/tag Raja Ampat sebagai tarif jasa lingkungan yang berlaku selama satu tahun. Harga pin untuk WNI Rp 500 ribu, WNA Rp 1 juta. Pin ini juga sebagai tanda masuk kawasan Taman Laut Raja Ampat.

• Apabila sewa speedboat, pastikan kondisi mesin dalam keadaan baik dan crew yang berpengalaman untuk berkeliling Raja Ampat.

• Siapkan baju siap basah untuk snorkeling dan pakaian yang nyaman untuk treking. Aktivitas di Raja Ampat sebagian besar terdiri dari snorkeling dan mendaki bukit.

• Bawa keperluan pribadi seperti drybag, sunblock, lotion anti nyamuk, sandal gunung atau sepatu, sarung tangan, alat snorkeling lengkap dengan fins, dan kamera tahan air. Bagi yang melakukan diving trip, cek kelayakan alat selam dan pilih dive operator yang berpengalaman.

• Jaga kondisi tubuh selama di Raja Ampat dengan banyak minum air putih, konsumsi vitamin C dan buah-buahan segar. Maksimalkan waktu istirahat dengan baik, kurangi begadang pada malam hari karena siang harinya aktifitas penuh keliling pulau-pulau, baik itu di Misool maupun Wayag.

• Makanan di Raja Ampat mayoritas seafood. Bagi yang punya pantangan atau alergi, bawalah abon, sambal kering, atau menu kesukaan lain. Bawa juga obat-obatan pribadi karena akan sulit ditemui apotik atau toko obat selama trip, kecuali di Waisai dan Sorong.

• Jangan nekat pergi seorang diri ke Raja Ampat karena untuk berkeliling di destinasi ini, satu-satunya cara adalah sewa speedboat. Biaya sewa untuk ke Wayag sekitar Rp 25 juta, sedangkan sewa keliling Misool per hari sekitar Rp 4 sampai 6 juta. Karena tingginya biaya sewa itulah kita harus pergi dalam rombongan, idealnya antara 10 sampai 18 orang.

• Usahakan tidak ada ketimpangan atau gap usia dan minat yang terlalu besar dalam satu group. Misalnya dalam satu rombongan mayoritas penggemar snorkeling dan free dive, hal ini akan memudahkan untuk mengatur waktu dan kegiatan selama di Raja Ampat.

• Itinerary bersifat fleksibel karena sangat tergantung pada cuaca dan ombak. Perubahan itinerary sudah biasa terjadi selama ada koordinasi antara tour operator, crew speedboat dan peserta tour.

• Jangan terlalu berharap ada sinyal atau jaringan seluler selama di Raja Ampat -terutama Misool, karena pulau-pulau kecil yang disinggahi berada di tengah lautan. Peluang ada sinyal terdapat di beberapa spot Wayag seperti Pianemo, Sawandarek, dan Arborek.

Landscape Wayag di Raja Ampat
Landscape Wayag di Raja Ampat (c) Zulfikar Aleksandri/Travelingyuk

9. Budget liburan ke Raja Ampat

Pertanyaan ini paling sering muncul karena hingga kini Raja Ampat masih identik dengan kata ‘mahal’. Perkiraan budget per orang ke Raja Ampat untuk non diver berkisar Rp 6-7 juta per orang, dengan estimasi jumlah peserta 10-18 orang dan durasi tujuh hari di Raja Ampat (empat hari di Misool dan tiga hari di Wayag). Biaya ini belum termasuk tiket pesawat.

10. Tips menekan budget di Raja Ampat

1. Pergi dalam rombongan group atau open trip yang sudah ditentukan tanggalnya, minimal 10 orang. Idealnya 14-18 orang sesuai kapasitas speedboat.

2. Hindari high season (libur sekolah, hari raya, dan tahun baru) antisipasi banyaknya peserta lain pada satu spot di Raja Ampat. Selain itu, pemesanan homestay, speedboat, dan tiket pesawat akan lebih mudah dan lebih murah saat low season.

3. Karena perjalanan yang panjang dan biaya yang tidak sedikit, sayang bila hanya menuju Misool saja atau Wayag saja. Kunjungi keduanya sekaligus saat ke Raja Ampat karena masing-masing destinasi ini punya karakter dan keunikan sendiri.

Selamat merencanakan liburan ke Raja Ampat, serpihan surga Nusantara di ujung barat Papua.

Advertisement
Tags
Share