Sate Matang Yakin Rasa Banda Aceh, Yakin Banget Enaknya!

Advertisement

Lantaran belum pernah mengunjungi Kota Serambi Mekah, selama ini saya hanya paham soal Mie Aceh dan Kopi Gayo sebagai kuliner Aceh. Begitu ada peluang mampir ke provinsi di ujung barat Nusantara tersebut, saya pun langsung excited berburu makanan uniknya. Salah satu yang jadi incaran saya adalah Sate Matang Yakin Rasa.

img_20190826_09_3iX.jpg
Warung sate spesial (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Tak hanya namanya, Sate Matang Yakin Rasa tawarkan sederet keunikan lain yang mungkin tak bakal Teman Traveler temukan di sajian khas daerah lain. Penasaran apa saja? Yuk, kita simak ulasan selengkapnya Teman Traveler.

Nama yang Unik

img_20190815_18_Fy1.jpg
Sate Matang sedang dibakar (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Mendengar namanya Teman Traveler mungkin berpikir sebutan itu diberikan lantaran Sate Matang dimasak hingga benar-benar ‘masak’, empuk, atau siap disajikan. Namun kalian salah besar karena nama tersebut terinspirasi dari Matang Geulempang Dua, nama kota tempat kuliner ini berasal. Lokasinya masuk dalam wilayah Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh.

Kabarnya, dari Kota Matang-lah sate ini pertama kali diperkenalkan. Memasuki 1990-an, namanya makin populer di telinga masyarakat Aceh secara umum. Pada akhirnya, sajian ini jadi salah satu kuliner khas Kota Serambi Mekah.

Sate Matang Yakin Rasa

img_20190826_03_hsb.jpg
Warung Yakin Rasa (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Tak sulit menemukan warung Sate Matang di pusat Kota Banda Aceh. Teman Traveler bisa menjumpainya di jalan-jalan protokol atau di dalam mall. Atas referensi kawan yang merupakan penduduk lokal, saya akhirnya menjatuhkan pilihan ke Warung Yakin Rasa.

Lokasinya strategis, berada di sisi Jalan Sri Ratu Syafiatuddin No.82 Peunayong. Saya pun jadi mudah mengunjungi warung ini. Datang tepat saat jam makan malam, tempat kulineran ini tampak dipadati para pengunjung.

Direndam Bumbu Rempah

img_20190815_25_TYR.jpg
Daging sate yang sudah dibumbui (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Saya pun lantas memesan seporsi sate pada pelayannya. Lantaran sudah lumayan sering makan sate kambing, saya lantas memilih Sate Matang versi daging sapi. Dari kursi tempat saya duduk, semua proses pembuatan dan penyajian sate terlihat sangat jelas.

img_20190815_24_BOb.jpg
Bumbu meresap sempurna (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Proses pembakaran sate di sini tampak sama seperti sate pada umumnya. Hanya saja bedanya sebelum dibakar, ratusan tusuk sate direndam lebih dulu dalam bumbu rempah selama beberapa jam. Tujuannya agar semuanya meresap sempurna hingga ke bagian dalam daging.

Cara Meletakkan Botol Kecap

img_20190815_20_KLG.jpg
Botol kecap dihentakkan (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Satu lagi hal unik yang sekaligus mengagetkan dari warung ini adalah cara menyiramkan kecap ke atas sate. Juru masak akan menghentakkan botol kecap hingga terdengar suara keras. Tujuannya tentu saja untuk menarik perhatian pengunjung, sekaligus menciptakan ciri khas yang tidak bisa ditemukan di warung lain.

Bumbu Kacang dan Kuah Soto

img_20190826_04_un5.jpg
Sate matang siap disantap (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Tak menunggu lama, seporsi sate sapi Matang pun tiba di hadapan saya. Dari cara penyajiannya, saya jadi paham bagian spesial sajian ini. Selain dihidangkan bersama sepiring nasi putih, Sate Matang rupanya turut disuguhkan lengkap dengan bumbu kacang manis dan kuah soto bercita rasa sedikit pedas. Aneh? Ya, memang. Tapi itulah keistimewaan dan daya tariknya.

img_20190826_02_IsP.jpg
Kuah soto dari kaldu sapi (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Untuk menikmati Sate Matang dengan bumbu kacang dan kuah soto ini ada dua versi. Cara pertama, Teman Traveler bisa mencampurkan kuah soto ke dalam bumbu kacang. Lepaskan sate dari tusukan, kemudian tuang ke dalam campuran bumbu kacang dan kuah soto. Aduk-aduk sampai merata, lalu disantap bersama nasi putih hangat.

Cara kedua, Teman Traveler bisa tuang kuah soto ke dalam nasi putih hangat. Cocol sate ke dalam bumbu kacang, kemudian santap dalam sekali gigit bersamaan dengan nasi putih yang telah disiram kuah soto. Mantap banget! Teman Traveler tinggal pilih mau pakai cara yang mana.

Sate Sekali Gigit

img_20190815_28_Zau.jpg
Ukurannya kecil (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Satu tusuk Sate Matang disajikan dalam porsi kecil. Karenanya, untuk orang dewasa sepertinya bisa disantap dengan sekali gigit. Tapi tenang Teman Traveler, meski ukurannya kecil, setusuk sate terdiri dari daging sapi bertekstur sangat empuk. Hampir semuanya berisi daging, walaupun ada bagian lemak, tapi hanya sedikit sekali.

Cita Rasa Super Istimewa

img_20190815_19_vRW.jpg
Masih dibakar saja sudah mengundang selera (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Dengan perpaduan bumbu rempah yang telah menyatu sempurna ke dalam daging, bumbu kacang, dan kuah soto yang sedikit pedas, Teman Traveler bisa bayangkan nggak sih kekuatan rasa dari Sate Matang ini? Jawabannya, super istimewa!

Yakin deh, kalian bakal dibuat ketagihan saat menyantap sajian spesial khas Aceh ini. Terlebih per tusuk satenya berukuran kecil. Makan satu porsi dijamin kurang! Saya sudah buktikan sendiri, sepuluh tusuk sate dan sepiring nasi masih menyisakan ruang di lambung. Alhasil, saya pesan seporsi lagi untuk disantap berdua dengan teman.

Harga Seporsi Sate Matang

img_20190826_01_pRI.jpg
Harganya terjangkau (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Awalnya saya mengira seporsi sate ini bakal dihargai lebih dari Rp30.000. Rupanya tidak. Sate Matang lengkap plus bumbu kacang dan kuah soto bisa ditebus dengan bermodal Rp25.000 saja. Sedangkan jika memesan dengan sepiring nasi, cukup menambah Rp5.000. Harga yang sepadan banget dengan pengalaman kuliner luar biasa.

Buka tiap hari antara pukul 16.00 sampai 24.00, Teman Traveler wajib banget mampir ke Sate Matang Yakin Rasa. Yakin deh, kalian tidak akan menyesal buat cobain. Rasanya nendang bikin ketagihan. Makin penasaran bukan?

Advertisement
Tags
Aceh kontributor kuliner Kuliner Aceh sate malang yakin rasa Travelingyuk
Share