Kuliner Malam Sleman, Cicipi Lezatnya Sego Welut Mbak Surani Hingga Suapan Terakhir

Advertisement

Kuliner Jogjakarta bukan hanya gudeg atau bakpia. Di daerah Sleman tepatnya Godean, terdapat sajian belut yang tak kalah populer. Jika berkunjung ke daerah sekitar pasar kita akan dengan mudah menjumpai keripik belut atau belut goreng.

Meski menurut beberapa orang kurang menggugah selera, jika diolah dengan tepat belut bisa jadi kuliner lezat lho. Masih di seputaran Pasar Godean, ada kuliner belut yang wajib Teman Traveler coba yaitu Sego Welut Mbak Surani.

Legendaris Sejak 1946

Sego Welut legendaris Godean (Annissa Saputri)
Sego Welut legendaris Godean (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Sego Welut Mbak Surani merupakan salah satu kuliner legendaris yang masih bertahan di Yogayakarta. Kuliner lawas yang jadi primadona Godean ini sudah ada sejak tahun 1946.

Awalnya sajian populer ini dijajakan Mbah Darmo, pencetus usaha kuliner sego welut. Namun sejak 1997 usahanya diteruskan Sang Cucu, Mbak Surani, dibantu suaminya hingga kini. Bagaimana, sudah tertarik mencicip kuliner legendaris ini?

Lapak Sederhana di Pasar Godean

Lapak sederhana di area parkir (Annissa Saputri)
Lapak sederhana di area parkir (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Untuk mencicipi kuliner belut ini, Teman Traveler bisa arahkan kendaraan ke arah barat dari Tugu Jogja, kurang lebih sekitar delapan kilometer. Dalam waktu sekitar 20 menit, Warung Mbak Surani akan terlihat di seberang Pasar Godean. Alamat tepatnya ada di Jl Godean, Godean, Sidoagung, Sleman.

Berdiri di atas sebuah lahan parkir, warung ini buka mulai pukul 18.00 karena menunggu pasar tutup. Sego Welut Mbak Surani biasanya tutup pada pukul 22.00 atau hingga dagangannya habis.

Kuliner Malam Menggoda Selera

Pilihan menu selain belut (Annissa Saputri)
Pilihan menu selain belut (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Sebagai salah satu alternatif tempat makan di malam hari, warung ini selalu ramai oleh pembeli. Entah yang makan di tempat atau dibungkus pulang.

Warungnya sederhana, mengusung konsep lesehan dengan tikar. Selain itu pencahayaannya juga relatif kurang. Meski demikian, menu yang ditawarkan lumayan komplit – tak hanya belut saja.

Dengan meja seadanya, Mbak Surani menghadirkan beberapa sajian seperti sayur krecek, lele goreng, aneka lauk, dan gudeg. Lantaran statusnya yang sudah legendaris dan memiliki banyak pelanggan setia, cita rasanya pun sangat memanjakan lidah.

Mangut Belut Jadi Andalan

Kuah mangut yang menyegarkan (Annissa Saputri)
Kuah mangut yang menyegarkan (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Dari sekian menu yang ditawarkan, yang menjadi favorit para pembeli tentu adalah olahan belutnya. Banyak yang memesan baik untuk disantap di tempat atau dibungkus.

Rasa yang ditawarkan pun tentu saja ala resep racikan Mbah Darmo, tidak diragukan lagi kelezatannya. Belut digoreng terlebih dahulu sebelum selanjutnya dimasak bersama dengan santan dan bumbu rempah. Setelah itu diolah ala mangut dengan paduan kuah santan gurih dan sedikit pedas.

Menggelikan tapi bikin ketagihan (Annissa Saputri)
rasanya bikin ketagihan (c) Annissa Saputri/Travelingyuk

Meskipun belut yang digunakan berukuran kecil, rasanya sama sekali tidak mengecewakan. Gurih dengan tekstur sedikit crispy hingga bagian terdalam. Bahkan durinya pun bisa sekaligus dimakan. Bumbu rempah mangutnya pun meresap sempurna.

Untuk menikmati seporsi sego welut, Teman Traveler cukup merogoh kantong sebesar Rp10.000. Namun jika ingin menambah pelengkap lauk, bisa mencoba menu lainnya seperti lele atau ayam. Sangat cocok dipadukan dengan mangut welut.

Jika Teman Traveler berwisata ke Jogjakarta, jangan lupa melipir ke daerah Godean, ya! Kulineran malam di Sego Welut Mbak Surani bisa jadi agenda yang tak boleh dilewatkan. Selain harganya ramah kantong, cita rasa legendarisnya memang patut untuk dicoba. Selamat berkuliner Teman Traveler!

Advertisement
Tags
Jogja Jogjakarta kontributor kuliner Jogja kuliner jogjakarta Travelingyuk
Share