Sungai Pute Maros Diantara Tebing Karst Terbesar di Indonesia Yang Menakjubkan

Advertisement

Sulawesi Selatan memang terkenal dengan kuliner sotonya. Banyak wisatawan berdatangan ke Makassar tak pernah luput dari kuliner Coto Makassar. Namun Tak hanya menyuguhkan aneka ragam kuliner, tetapi juga wisata alam yang menakjubkan pun memanjakan para traveller. Sulawesi Selatan memang dianugerahi alam yang luar biasa. Dari pantai sampai pegunungan pun semuanya indah dan menantang. Bahkan untuk kategori pegunungan, Sulawesi Selatan boleh berbangga karena Karst Maros konon merupakan salah satu yang terbesar di dunia.

Bebatuan indah dengan telaga yang khas ramang rammang. Foto via ramahtraveler.com

Masyarakat Maros menyebutnya dengan rammang rammang. Istilah ini berasal dari bahasa Makassar yang bermakna awan atau kabut. Penamaan Rammang-Rammang untuk kawasan ini kemungkinan besar besar didasarkan pada kondisi alam yang sering diselimuti kabut tebal atau awan di kala pagi hari. Banyak pilihan tempat wisata yang bisa pengunjung datangi di kala berkunjung ke Rammang-rammang diantaranya adalah Telaga Bidadari, Taman Hutan Batu Kapur, Gua Telapak Tangan, Gua Bulu Karaka, Sungai Pute, Telaga Bidadari, dan Kampung Berua. Kawasan ini sangat cocok untuk wisata bersantai dengan keluarga, reunian dengan kawan lama, ataupun dengan pasangan.

Keindahan pohon nyiur yang menghiasi kawasan Rammang Rammang. Foto via okezonetravel.com

Rammang rammang adalah sebuah dusun yang terletak di Desa Salenrang, Kabupaten Maros. Tempat ini dapat dijangkau sekitar 40 kilometer arah utara kota Makassar. Tempat ini merupakan salah satu wisata yang paling diminati didaerah Maros. Keindahan alam dengan hijaunya hutan, perumahan warga dengan model tempo dulu, Telaga, goa, sungai dan yang paling menonjol adalah batu kapur yang menjulang. Tumpukan batuan kapur berbentuk pegunungan ini termasuk pegunungan karst terbesar di Indonesia.

Menariknya adalah tebing tebing menjulang ini berada di antara sungai sungai mengalir yang indah. Rimbunnya pohon pandan di sepanjang sungai dan sesekali terlihat karst yang menyembul sungguh suatu keindahan yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Pun sesekali kita berpapasan dengan penduduk yang hendak beraktivitas. Karena, perahu memang menjadi moda transportasi utama bagi penduduk Ramang-Ramang.

Rumah tradisional Rammang Rammang dengan kabut yang syahdu. Foto via blog.misteraladin.com

Sebelum mencapai Dusun Rammang-Rammang, kita akan melewati semacam terowongan karst. Ada sensasi yang berbeda ketika perahu yang kita tumpangi melewati terowongan tersebut. Ukiran alami dari sebuah karst layak untuk diabadikan dengan mata maupun kamera. Tak berapa lama dari terowongan ini perahu akan segera menepi dan sampailah kita di Dusun Rammang-Rammang.

Keindahan yang dibalut dalam sebuah kesederhanaan terpampang nyata di depan mata. Beberapa rumah panggung berdiri dengan anggunnya dan di kelilingi hamparan sawah menghijau. Di kejauhan deretan karst berdiri dengan gagah mengelilingi Dusun Rammang-Rammang seolah-olah hendak melindungi dusun dan penguhuninya dari segala marabahaya.

Gradasi langit sore hari diatas gunung krast Maros. foto via travpackerindonesia.com

Salah satu momen terbaik yang dinanti nanti pengunjung adalah kabut syahdu yang menyelimuti dinding tebing yang kokoh. Diwaktu lain, saat matahari terbit ataupun terbenam, gradasi jingga kebiruan sangat kontras dan epik menghiasi background langit. Pancaran sinar kekuningan menghiasi pepohonan dan dinding tebing yang indah. Jam operasional kawasan ini dibuka setiap saat artinya 24 jam non stop. Menariknya harga tiket sangat murah meriah, dengan Rp. 2.500 traveler bakal bisa berkeliling hingga ujung kawasan.

Advertisement
Tags
Pesona Alam Sulsel Wisata Alam Wisata Alam Maros
Share