5 Festival Unik yang Hanya Ada di Pulau Dewata

Advertisement

Apakah kamu pernah tahu atau mendengar sebuah ritual yang melibatkan ciuman massal atau upacara dimana orang-orang dengan sukarela menusuk tubuhnya dengan benda tajam tanpa ada luka dan tetesan darah? Ini bukan bagian dari pesta cabul dan bukan pula sebuah atraksi supranatural. Ini semua merupakan tradisi dari penduduk asli pulau Bali.

Pernah berfikir bahwa kamu tahu segalanya tentang Bali? Karena pulau seribu pura ini bukan hanya identik dengan villa yang indah, pantai yang mempesona dan kekayaan alam yang tiada duanya. Ini waktunya kamu berfikir lagi bahwa Bali punya cerita lebih dari yang kamu tahu selama ini dan inilah 5 festival paling unik yang hanya ada di pulau ini.

1. Pager Wesi, Upacara Menghormati Sang Pencipta

Festival Pager Wesi dilaksanakan tahunan di Bali pada bulan November untuk memperingati sang Pencipta. Saat festival berlangsung, warga Bali memberikan persembahan pada Dewa untuk melindungi jiwa dan spiritual mereka dari pengaruh buruk.

Pager Wesi [Image Source]
Pager Wesi [Image Source]
Dalam upacara ini, warga melakukan Tapa Bratha atau Semedi untuk menyegarkan dan menenangkan pikiran. Kemudian selanjutnya diikuti dengan berdoa di pura terdekat. Festival ini menandai akhir dari serangkaian upacara keagamaan.

2. Galungan, Merayakan Pertempuran Antara Kebaikan dan Kejahatan

Galungan adalah upacara keagamaan yang diselenggarakan di bulan Juli untuk memperingati pertempuran yang legendaris antara Dharma (kebajikan) dan Adharma (kejahatan). Festival ini juga merayakan penyebaran agama Hindu di Bali.

Galungan [Image Source]
Galungan [Image Source]
Selama festival berlangsung, para penari Barong bergerak dari pure ke pure menyajikan pertunjukan yang menark. Festival ini kemudian diakhiri dengan Kuningan, hari persembahan dan doa di pura desa. Pada perayaan tahunan ini, penduduk mengunjungi rumah teman, tetangga dan keluarga untuk menikmati hidangan besar.

3. Ter-teran, Berperang Menggunakan Api

Setiap tahun pada malam Nyepi di desa Jasri, Karangasem, semua cahaya akan dipadamkan setelah matahari terbenam dan desa akan diliputi dengan kegelapan. Para pemuda kemudian menyiapkan obor dari daun kelapa kering. Setelah pendeta kembali dari upacara pembersihan di pantai, para pemuda tersebut kemudian menyalakan api dan secara simbolis melemparkannya. Ini cuma awal mulanya saja.

Ter teran [Image Source]
Ter teran [Image Source]
Para pemuda tersebut kemudian memisahkan diri menjadi dua kelompok, kembali menyalakan sisa obor dan saling melemparkannya seperti tombak berapi. Asap tebal dan percikan api menyebar di medan perang. Inilah ritual ter-teran khas di pulau Bali. Beberapa peserta memang mengalami luka bakar, tapi mereka tidak merasakan sakit dan tidak ada rasa marah ataupun dendam. Pasalnya tujuan ritual unik ini adalah untuk membersihkan desa dari kejahatan.

4. Kesurupan Massal di Pangerebongan

Kebanyakan orang pasti sudah tahu tentang tari Barong yang memang banyak dijadikan acara pertunjukkan. Dalam tarian tersebut, para penari menjadi tidak sadarkan diri dan menari kerasukan. Tapi itu semua pada dasarnya adalah sekadar pertunjukkan. Tapi kalau kamu ingin yang merasakan yang benar-benar nyata, maka daranglah ke pura Pangrebongan.

Pengerobongan [Image Source]
Pengerobongan [Image Source]
Dalam upacara ini, orang-orang akan berteriak dan menusuk dada mereka sendiri dengan keris tanpa terluka. Puluhan orang lainnya juga kesurupan dan tidak cuma menikam diri sendiri, tapi juga bergulung-gulung di api. Sementara para wanita berteriak-teriak, dan ada juga yang pingsan. Kesurupan ini juga menyebar bahkan sampai pada orang-orang yang menonton. Di tengah keributan ini, seorang pendeta dengan tenang memerciki air suci untuk menyadarkan mereka semua. Tertarik untuk berkunjung?

5. Mekotek, Beradu Tongkat di Ketinggian

Mekotek adalah tradisi tolak bala dari desa Munggu, Bali. Upacara ini tujuannya adalah untuk memohon keselamatan. Pertama mereka melakukan persembahyangan dan ucapan terima kasih atas hasil perkebunan. Selanjutnya mereka berkumpul di sumber air sambil membawa tongkat sepanjang 2-3,5 meter.

Mekotek [Image Source]
Mekotek [Image Source]
Tongkat kayu tersebut kemudian diadu dengan membentuk piramida atau kerucut. Peserta juga bisa nasik ke puncak tongkat kayu sambil memberikan komando untuk kelompoknya. Tujuannya adalah menabrak kumpulan tongkat milik lawan atau kelompok lain.

Itu tadi cuma segelentir saja dari beberapa festival atau upacara unik lain yang sering diselenggarakan di Bali. Jadi, kapan kamu mau menyaksikan langsung pertunjukkan seru tersebut?

Advertisement
Tags
Bali Budaya Indonesia
Share