Rahasia Traveling Hemat Jakarta Bali, Cuma 200ribu-an Lho

Advertisement

Backpacker-an, alias jalan-jalan dengan biaya irit, belakangan kian populer. Tanpa perlu keluar budget besar, Teman Traveler sudah bisa melanglang buana ke banyak tempat. Nah, kali ini Travelingyuk akan membahas rahasia traveling hemat Jakarta Bali.

Hanya dengan bermodal uang sekitar Rp200.000, Teman Traveler bisa mendarat di Pulau Dewata. Asyik bukan? Daripada penasaran, yuk simak penuturan lengkap kontributor Travelingyuk, Yudi Rahmatullah, berikut ini.

Kereta Api Jakarta – Surabaya 

Monumen perjuangan Senen (c) Yudi Rahmatullah / Travelingyuk
Monumen Perjuangan Senen (c) Yudi Rahmatullah/Travelingyuk

Saya merencanakan backpacking Jakarta – Bali tidak dalam beberapa hari menjelang keberangkatan. Semuanya telah saya persiapkan dan perhitungkan sejak jauh-jauh hari, terutama soal tiket kereta api. 

Saya membeli tiket kereta Gaya Baru Malam Selatan, jurusan Jakarta – Surabaya, sekitar dua bulan sebelum keberangkatan. Tiket tersebut saya dapatkan seharga Rp104.000. Kereta berangkat pukul 10.15 dari Stasiun Pasar Senen dan berakhir pukul 01.35 keesokan harinya di Stasiun Surabaya Gubeng. 

Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan (c) Yudi Rahmatullah / Travelingyuk
Suasana gerbong Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan (c) Yudi Rahmatullah/Travelingyuk

Akan terasa sangat membosankan jika Teman Traveler berharap ingin secara sampai di tempat tujuan. Pasalnya perjalanan memakan waktu sekitar 15 jam. Oleh karena itu saya terus menyibukkan diri dengan snack, playlist musik, update-an sosial media, dan sejumlah artikel di media online.

Traveling hemat Jakarta Bali akan tidak membosankan jika berinteraksi dengan sesama penumpang kereta api. Kalian akan punya banyak waktu untuk mengenal traveler lain. Saling berbagi makanan maupun cerita, hingga akhirnya rasa kekeluargaan terbangun. 

Kereta Api Surabaya – Banyuwangi

Stasiun Surabaya Gubeng (c) Yudi Rahmatullah / Travelingyuk
Stasiun Surabaya Gubeng (c) Yudi Rahmatullah/Travelingyuk

Demi mempersingkat waktu tunggu di Stasiun Surabaya Gubeng, saya membeli tiket Kereta Api Probowangi jurusan Stasiun Banyuwangi Baru seharga Rp56.000. Dengan jadwal keberangkatan pukul 04.25, saya hanya perlu menunggu sekitar tiga jam.

Kesempatan ini saya manfaatkan untuk merilekskan badan setelah duduk lama di kereta. Saya juga menyempatkan diri mencari minuman hangat, melihat-lihat sekitar stasiun, dan mempersiapkan diri untuk perjalanan berikutnya. 

Stasiun Banyuwangi Baru (c) Yudi Rahmatullah / Travelingyuk
Stasiun Banyuwangi Baru (c) Yudi Rahmatullah/Travelingyuk

Saya akhirnya tiba di Banyuwangi Baru pukul 11.40. Di stasiun akhir ini saya cukup berjalan kaki kurang dari 500 meter untuk menuju Pelabuhan Ketapang. Kurang lebih hanya butuh waktu sekitar 10 menit. 

Kapal Laut di Pelabuhan Ketapang -Gilimanuk

Pelabuhan Ketapang (c) Yudi Rahmatullah / Travelingyuk
Pelabuhan Ketapang (c) Yudi Rahmatulla/Travelingyuk

Populernya konsep liburan ala backpacker sangat terasa begitu saya turun dari Kereta Api Probowangi dan menuju Pelabuhan Ketapang. Ternyata cukup banyak juga orang-orang yang memilih backpacker-an menuju Bali, termasuk wisatawan asing. Saya pun dengan traveling hemat Jakarta Bali.

Saya melihat beberapa turis asing berkelompok sembari menunggu jadwal penyebrangan kapal. Bahkan ada yang membawa tas ransel lebih besar dari saya. 

Pemandangaa Lautan (c) Yudi Rahmatullah / Travelingyuk
Pemandangan lautan (c) Yudi Rahmatullah/Travelingyuk

Rasa lelah usai perjalanan panjang Jakarta – Banyuwangi serasa hilang usai melihat pemandangan laut dan pegunungan dari arah seberang. Kehadiran para backpacker, domestik ataupun mancanegara, di atas kapal laut membuat saya merasa ada banyak orang yang senasib dan sepenanggungan. 

Tiket penyebrangan dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk hanya Rp6.500. Hanya saja makanan dan minuman di atas kapal lumayan mahal. Jadi sebelum naik kapal sebaiknya Teman Traveler membeli perbekalan di minimarket atau warung. Ada banyak di sepanjang jalan antara stasiun Banyuwangi Baru dan Pelabuhan Ketapang. 

Bus Pelabuhan Gilimanuk – Terminal Ubung

Pelabuhan Gilimanuk (c) Yudi Rahmatullah / Travelingyuk
Pelabuhan Gilimanuk (c) Yudi Rahmatullah/Travelingyuk

Berdasarkan pengalaman, keberadaan calo bus kadang membuat saya merasa tidak nyaman. Mereka kerap sedikit memaksa untuk menaiki bus tertentu. Tapi sebaliknya, kehadiran calo di Pelabuhan Gilimanuk justru sangat membantu. 

Sesaat setelah turun dari kapal, saya sempat bingung bus mana yang akan menuju ke Terminal Ubung. Ada beberapa bus parkir, namun terlihat sedang tidak beroperasi. 

Bus Gilimanuk - Denpasar (c) Yudi Rahmatullah / Travelingyuk
Bus Gilimanuk-Denpasar (c) Yudi Rahmatullah/Travelingyuk

Hari itu rupanya penumpang bus jurusan Terminal Ubung, Denpasar, tidak terlalu banyak. Beberapa calo lantas mengarahkan saya dan beberapa backpacker lain untuk naik sebuah bus kecil. Tarifnya hanya Rp40.000.

Dengan waktu tempuh sekitar empat jam,bus yang saya tumpangi ternyata cukup nyaman. Kecepatannya cukup normal dan tidak ugal-ugalan. Sopirnya pun ramah, bahkan sempat memberi kesempatan pada penumpang untuk membeli makan dan minum di sebuah warung. 

Ojek Terminal Bus Ubung – Legian

Monumen Bom Bali (c) Yudi Rahmatullah / Travelingyuk
Monumen Bom Bali di Legian (c) Yudi Rahmatullah/Travelingyuk

Dari Terminal Ubung, saya sempat bingung lagi karena tidak terlihat angkutan umum menuju Kuta atau Legian. Hanya ada beberapa calo yang menyewakan angkutan kota (angkot), taksi, dan ojek pangkalan

Memang tidak banyak pilihan transportasi di area terminal ini. Apalagi tidak ada trayek khusus menuju Kuta atau Legian (Kebetulan tujuan saya adalah ke Legian).

Supaya lebih aman dan nyaman, begitu turun dari bus Teman Traveler bisa langsung berjalan keluar terminal ke arah kanan menuju patung Mayor I Gusti Bagus Sugianyar. Nah, dari sekitar patung ini kamu bisa memesan ojek online menuju Legian dengan ongkos sekitar Rp. 27.000

Suasana di Legian (c) Yudi Rahmatullah/Travelingyuk

Teman Traveler, itulah pengalaman saya backpacker-an traveling hemat Jakarta Bali menggunakan kereta api, disambung moda transportasi lainnya. Jika dihitung, untuk berangkat saya hanya membutuhkan biaya Rp233.500, murah bukan?

Berangkat sendiri atau bersama-sama, backpacker-an akan tetap terasa seru. Teman Traveler bakal punya banyak kesempatan berinteraksi dengan traveler lain dan mendapat pengalaman berkesan. Bagaimana, tertarik mencoba traveling hemat Jakarta Bali? Happy backpacking

Advertisement
Tags
Bali Indonesia Jakarta tips dan inspirasi Travelingyuk
Share