Tren Traveling 2019, Serba Instagenic dan Simple

Advertisement

Pola kebiasaan dan jumlah pendapatan umumnya jadi salah satu faktor bagi pelancong dalam menentukan destinasi liburan. Dengan memperhitungkan sejumlah variabel penting tersebut, kita bisa memprediksi tren terjadi selama beberapa bulan mendatang.

Dilansir Forbes, sejumlah pakar industri pariwisata belum lama ini memprediksi bakal ada empat gaya liburan populer sepanjang 2019. Apa saja? Yuk, simak ulasannya berikut ini Teman Traveler.

Liburan Berdurasi Singkat

Ilustrasi Liburan Singkat dengan Jelajah Kotagede, Jogja Seharian via Instagram @marcellnyong
Ilustrasi Liburan Singkat dengan Jelajah Kotagede Seharian via Instagram @marcellnyong

Found Flightgiftcard dan Hotelgift, Loes Daniels, mengatakan bahwa salah satu tren traveling yang akan muncul di 2019 adalah liburan singkat. Pasalnya, merencanakan liburan panjang diklaim dapat menimbulkan stres. Ada begitu banyak detail itinerary harus dipikirkan secara matang.

Para pelancong tahun ini diperkirakan akan memilih liburan singkat namun berkala, daripada panjang tapi sekali saja. Forbes menyebut tren ini dengan istilah serial short breakers. Andai benar terjadi, kebiasaan jalan-jalan ini diperkirakan akan lebih menguntungkan bagi para pelaku industri pariwisata – terutama di sektor akomodasi.

Destinasi Instagrammable

Bekas Tempat Peristirahatan Keluarga Kerajaan via Instagram @cherrydreamy
Ilustrasi Destinasi Wisata Instagenic di Warungboto, Jogja via Instagram @cherrydreamy

Sudah bukan rahasia lagi, ada sederet destinasi wisata berlomba-lomba mengusung konsep instagenic demi menarik perhatian pelancong. Daniels mengatakan instagrammable masih akan jadi salah satu faktor penting, bagi seorang traveler dalam memilih destinasi liburan.

Pendapat tersebut didukung hasil survei perusahaan berbasis Britania Raya, Schofields. Sebanyak 40 persen responden di bawah usia 33 tahun mengatakan bahwa instagenic jadi salah satu alasan utama menentukan tujuan berwisata.

Selama 2019 diperkirakan bakal ada semakin banyak turis mencari inspirasi wisata instagenic di media sosial, baik yang berbau seni maupun menawarkan panorama keindahan alami.

Wisata dengan Fasilitas Relaksasi

Spa Menjadi Cara untuk Badan Lebih Relaks dan Bugar via Shutterstock
Spa Menjadi Cara untuk Badan Lebih Relaks dan Bugar via Shutterstock

Wellness tourism atau pariwisata kesehatan digadang-gadang akan menjadi salah satu tren traveling 2019. Traveler yang memilih wisata jenis ini biasanya mencari destinasi yang bisa membuat mereka merasa lebih sehat dan bugar, baik secara fisik, psikologis, maupun spiritual.

Global Wellness Institute memperkirakan wellness tourism bakal semakin diminati di 2019. Mereka bahkan berani memprediksi peningkatan signifikan, yang akan mencapai puncaknya di 2022 mendatang.

Para wisatawan diklaim bakal cenderung memilih tempat menginap dengan fasilitas spa, fitness center, maupun yoga. Destinasi wisata yang dapat membuat pikiran rileks, tidak terlalu ramai, atau punya panorama indah, juga akan sangat diminati.

Perjalanan Bisnis plus Liburan

Ilustrasi Bleisure Travel via Shutterstock
Ilustrasi Bleisure Travel via Shutterstock

2019 diprediksi akan memunculkan tren traveling baru bernama bleisure (business pleasure), menggabungkan bisnis dengan liburan. Menurut Beth Gibson dari perusahaan penyewaan mobil Avis, semakin sulit menentukan batasan antara perjalanan bisnis dan liburan seiring berjalannya waktu.

Hal tersebut didukung hasil survei Avis belum lama ini. Sebanyak 87 persen responden yang melakukan perjalanan bisnis, mengatakan bahwa mereka tak keberatan menjalani dinas kantor sembari liburan. Sementara itu, 92 persen mengaku masih tetap mendedikasikan sebagian waktu untuk mengurus pekerjaan kantor, meski sedang dalam perjalanan liburan.

Begitulah gambaran tren traveling 2019 sebagaimana dilansir Forbes. Menurut Teman Traveler, tren seperti apa yang akan muncul di Indonesia?

Advertisement
Tags
Indonesia info terbaru Trend Traveling 2019
Share